Lahir di Batang-batang, Sumenep, Madura, 1945, tidak diketahui tanggal dan bulannya) adalah sastrawan Indonesia.
Penyair yang tidak tamat Sekolah Rakyat ini tetap tinggal di desa kelahirannya. Dia memenangkan hadiah utama penulisan puisi ANTV (1995).
Bersama Dorothea Rosa Herliany, Joko Pinurbo, dan Ayu Utami, Zawawi pernah tampil dalam acara kesenian Winter Nachten di Belanda (2002).
Karyanya
- Semerbak Mayang (1977)
- Madura Akulah Lautmu (1978)
- Celurit Emas (1980)
- Bulan Tertusuk Ilalang (1982; yang mengilhami film Garin Nugroho berjudul sama)
- Nenek Moyangku Airmata (1985; mendapat hadiah Yayasan Buku Utama Departemen P & K, 1985)
- Bantalku Ombak Selimutku Angin (1996)
- Lautmu Tak Habis Gelombang (1996)
- Madura Akulah Darahmu (1999).