Buku, Bisakah Jadi Menu Kehidupan!!?
BUKU adalah jendela dunia. Ungkapan bernada klise, tapi belum sepenuhnya disadari. Entah karena deraan krisis ekonomi yang masih menyelimuti bangsa ini, sehingga buku belum menjadi kebutuhan yang diperhitungkan atau belum menjadi skala prioritas. Justru yang berkembang adalah anggapan umum, bisa makan tiga kali sehari saja sudah untung. Kondisi seperti itu disadari sepenuhnya oleh Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) atau pihak-pihak yang peduli terhadap pentingnya buku. Malahan Unesco, salah satu badan di bawah naungan perserikatan bangsa-bangsa (PBB) melaporkan, Indonesia pada tahun 1973 mengalami book starvation (paceklik buku). Saat itu, Indonesia tidak menerbitkan satu judul buku pun. Sementara di luar tahun itu, produksi buku di Indonesia berkisar 10.000 judul.
Buku belum menjadi menu utama dalam mencerdaskan banggsa.Penurunakan pernerbitan buku salah satu disebabkan karena kurangnya minat masyarakat dalam membaca.Walaupun banyak penerbit yang menerbitkan buku dengan kemasan yang menarik tetap saja belum mampu manaikan penjulan buku diindonesia. Kesadaran untuk membaca juga masih sangat lemah. Meskipun fasilitas (toko buku & perpus) sudah tersedia, kalo minat baca tidak ada, program mencerdaskan bangsa melalui buku tidak akan terjamah. Sebaliknya, jika kita memiliki minat baca, kita pasti akan mencari buku yang kita perlukan untuk mendapatkan ilmunya, meskipun kita harus menjelajahi dunia.
Dari sini “Sanggar Rimbun” mengadakan lomba atau kompetisi Puisi yang akan dimulai tanggal 15 Maret 2011 dan ditutup tanggal 15 Mei 2011, sedangkan pengumuman pemenang akan diumumkan melalui media electronik dan cetak pada tanggal 17 Mei 2011.
Adapun Ketentuan dan Persyaratan Lomba Cipta Puisi Hari Buku Nasional 2011, di bawah ini:
- Lomba ini terbuka bagi masyarakat umum se-Indonesia, tanpa batasan usia.
- Lomba Cipta Puisi ini bersifat perorangan (bukan kelompok/regu).
- Tiap puisi yang disertakan dalam lomba wajib memacu masyarakat umum dalam peningkatan membaca ataupun merespon tema yang telah ditetapkan Panitia, yakni “minat baca”
- Karya puisi yang dilombakan belum pernah diterbitkan dalam bentuk buku, dan dipublikasikan lewat media cetak atau online, serta tidak sedang diikutkan dalam lomba atau kegiatan serupa lainnya.
- Karya puisi yang diikutsertakan bukan saduran, terjemahan, plagiat atau pun murni menjiplak, baik sebagian maupun keseluruhan, dari naskah yang telah ada sebelumnya.
- Peserta melakukan registrasi pendaftaran Via bank/pos Rp. 20.000,- dan melampirkan struk transfer registrasi (bagi yang mendaftar melalui bank). Nomor Rekening 021 40 93732 A/N: Andika Faris. Cabang: Pamekasan
- Tiap peserta boleh mengirimkan lebih dari satu karya dengan melampirkan data diri scan/fotokopi kartu identitas yang masih berlaku (SIM/KTP/Pasport, dll).
- Peserta melampirkan Biodata singkat yang dilengkapi dengan Nmor Telepon/HP.
- Puisi wajib dikirim dengan format kertas A4, margin 3,3,3,3, font Arial, 12 pt, spasi 1,5 melalui : Via email ke: sanggar@post.com, ATAU, Via Pos ke Panitia: Buku Nasional, Jl. Jembatan Baru 26. Pamekasan – Madura 69315. Bagi peserta yang mengirim lewat pos, naskah wajib dicopy rangkap 5 (lima).
- Naskah diterima panitia selambat-lambatnya pada 15 Mei 2011.
- Dewan Juri menetapkan 3 Pemenang, dan 7 Nominator yang akan dibukukan, serta menjadi puisi wajib bagi Lomba Puisi Buku Nasional tahun 2011. Juara 1 Rp. 2.500.000.00. Juara 2 Rp. 1.500.000.00. dan Juara 3 Rp.1.000.000.00
- Total hadiah untuk keseluruhan lomba adalah Rp 5.000.000,00. Selain uang tunai, pemenang juga mendapat sertifikat dan sovenir cantik karya Sanggar Rimbun.
- Keputusan Dewan Juri bersifat mutlak dan tidak dapat diganggu gugat.
Dewan Juri:
- Bapak Abd Aziz Mafriha.
- Ibu Liana Agustin.
- Bapak Mahendra Aswadi.
- Dewi Wahyuni.